Skip to main content

Posts

KEHADIRAN WAHABI BUKANLAH BID'AH

Oleh: Nashrul Mukmin Assalaamu'alaikum wr. wb Di beberapa postingan khususnya postingan dari teman-teman ASWAJA yg menuliskan kalau kehadiran/kemunculan WAHABI adalah merupakan salah satu bentuk dari KEBID'AHAN. Melalui postingan saya kali ini saya mencoba untk meluruskan pandangan tersebut berdasarkan versi saya yg merujuk kepada sabda Kanjeng Nabi Muhammad saw. Menurut pandangan saya kemunculan WAHABI bukanlah salah satu bentuk dari kebid'ahan, namun kehadiran mereka (Wahabi) di tengah tengah ummat Islam adalah merupakan wujud atau bukti dari kebenaran Sabda Rosululloh saw. Dalam sebuah hadits Kanjeng Nabi Muhammad saw telah bersabda sebagaimana yg saya kutipkan terjemahnya berikut ini: Diriwayatkan dari Abu Said Al-Khudri Ra berkata : “Saat Rasulullah saw sedang membagi-bagikan ghanimah (rampasan perang), datanglah seseorang dari Bani Tamim dengan pakaian yang pendek (bagian bawahnya), di antara kedua matanya ada tanda bekas sujud yang menghitam
Recent posts

BENARKAH WAHABI ADALAH SALAFI???

Oleh: Nashrul Mukmin Dalam bukunya yang berjudul As-Syalafiyah Marhalah Zamaniyah Mubarokah La Madzhab Islami, Prof. Dr. Sa’id Ramadhan al-Buthi mengungkapkan, Wahabi mengubah strategi dakwahnya dengan mengganti nama menjadi Salafi karena mengalami banyak kegagalan dan merasa tersudut dengan panggilan Wahabi yang dinisbatkan kepada pendirinya, Muhammad bin Abdul Wahab. Oleh karena itu, sebagian muslimin menyebut mereka sebagai Sal afi Palsu atau mutamaslif. Menurut buku Sejarah Berdarah Sekte Salafi Wahabi, penggunaan nama Salafi untuk Wahabi, sehingga sekte ini sekarang dikenal dengan nama Salafi Wahabi, pertama kali dipopulerkan oleh salah seorang ulama Wahabi yang bernama Nashiruddin al-Albani, seorang ulama yang dikenal sangat lihai dalam mengacak-acak hadist, dan juga seorang ahli strategi. Penggunaan nama salafi, sehingga kini Wahabi menjadi Salafi Wahabi pun wajib dipertanyakan, karena salafi merupakan sebuah bentuk penisbatan kepada as-salaf yang jika ditinjau

KEPADA SIAPAKAH SEKTE WAHABI HARUS DINISBATKAN???

Oleh: Nashrul Mukmin Assalaamu'alaikum wr. wb Pada beberapa waktu yg lalu bahkan sampai sekarang di dumay sempat beredar postingan dari teman-teman WAHABI baik di blog maupun media sosial lainnya yg mencoba menuliskan sejarah asal usul serta penisbatan WAHABI sebagai berikut: "Pendiri Wahabi adalah Abdul Wahab bin Abdurrahman bin Rustum wafat 211 H. Bukan Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab wafat 1206 H." Dengan bebrapa tulisan tersebut maksud dan tujuan dari penulisnya mungkin mencoba utk memutus mata rantai sejarah kelam yg sdh terlanjur melekat kepada pendiri WAHABI yaitu Muhammad Bin Abdul Wahab. Tampaknya mereka mencoba mengelabuhi ummat agar ummat islam tdk terus menerus mengungkit ungkit kembali sejarah kelam tersebut. Namun sungguh sangat disayangkan , sehebat apapun upaya mereka utk menghapus sejarah tersebut niscaya akan selalu kandas disebabkan oleh pengakuan para tokoh-tokohnya yg dengan jelas dan bangganya para tokoh tersebut membenarkan bahwa

SALAHKAH DAN SIAPA YANG SALAH??????

Oleh: Nashrul Mukmin - Salahkah bila berdoa tidak bertawasul????? TIDAK SALAH. YANG SALAH ITU BILA MENSYIRIK-SYIRIKKAN ORG YG BERTAWASUL. Sebab org yg bertawasul itu berusaha utk mengamlakn Firman Alloh : "Hai orang-orang yang beriman. patuhlah kepada Alloh, dan carilah jalan --yang mendekatkan--kepada-NYA, dan berjuanglah di jalan Alloh supaya kamu beruntung."  Al-Qur'an Suroh Al-Maidah :35 - Salahkah bila tidak ziarah kubur????? TIDAK SALAH. YANG SALAH ITU BILA MEMUSYRIK-MUSYRIKKAN ORG YG ZIARAH KUBUR Sebab org yg berziarah kubur itu sdg beruasaha utk melaksanakan perintah Rosululloh saw dalam sabdanya: "Dahulu aku telah melarang kalian berziarah ke kubur. Namun sekarang, berziarahlah kalian ke sana."  (H.R. Muslim) - Salahkah bila tidak Yaasiinan dan Tahlilan????? TIDAK SALAH. YANG SALAH ITU BILA MEMBID'AH-BID'AHKAN ORG YG YAASIINAN DAN TAHLILAN Karena yg mengamalkan Yaasiinan dan Tahlilan sdg berusaha utk melaksanakan

STOP PERSELISIHAN HARGAI PERBEDAAN

Oleh: Nashrul Mukmin Assalaamu'alaikum warohmatullohi wa barokaatuhu Dalam suatu dialog , diskusi atau obrolan baik di dunia nyata maupun di dunia maya kita sering dihadapkan kepada beberapa pertanyaan seperti berikut ini: - Salahkah bila kita berdoa tidak bertawasul????? - Salahkah bila kita tidak ziarah kubur????? - Salahkah bila kita tidak Yaasiinan dan Tahlilan????? - Salahkah bila kita tidak memperingati Maulid Kanjeng Nabi Muhammad saw??? - Salahkah bila kita tidak bertabaruk ????? Pertanyaan tersebut dimunculkan sangat boleh jadi karena memang benar-benar didasari oleh keingin tahuan sipenanya, yg sehingga ia berharap untuk mendapatkan penjelasan yg mendasar. Namun yg sering terjadi pertanyaan itu dimunculkan oleh orang yg anti terhadap beberapa amaliah tsb sebagai bentuk penolakan secara halus sekaliagus untuk mencari celah agar dapat menyalahkannya . Pada kesempatan kali ini saya mencoba untuk menanggapi masalah tersebut sebatas yg saya fahami dg harapa

SIAPA YG SEBENARNYA TELAH MENYEKUTUKAN ALLOH ????

Oleh: Nashrul Mukmin Assalaamu'alaikum wr. wb Kalau ASWAJA saat berdoa dengan bertawasul, Aswaja meyakini kalau sesuatu yg dijadikan TAWASUL itu , baik yg masih hidup maupun yg sdh wafat, baik berupa amal maupun yg lainnya, kesemuanya itu tdk mampu memberikan "kemanfaatan" (mengabulkan doa) apapun dalam doanya, namun yg memberikan "kemanfaatan"(mengabulkan doa) hanyalah Alloh swt. Tetapi kalau menurut WAHABI , sesuatu yg dijadikan sebagai tawasul tsb dianggap atau diyaqini bisa memberikan kemanfaatan atas doa yg dipanjatkan. Dengan kata lain yg mampu memberikan memberikan kemanfaatan (mengabulkan doa) dalam doa selain Alloh swt juga sesuatu yg dijadikan TAWASUL itu sendiri. Dari uraian saya di atas dapat dilihat dg jelas, siapa yg sebenarnya dalam doanya yg telah menyekutukan Alloh dan siapa yg hanya menyandarkan semuanya hanya kepada Alloh semata. Namun anehnya WAHABI justru yg sering mensyirik-syirikkan Aswaja yg dalam berdoa dg bertawasul

BENARKAH WAHABI SALAFI MENGIKUTI MANHAJ ULAMA SALAF????

Oleh: Nashrul Mukmin Assalaamu'alaikum wr. wb, Pertanyaan sebagaimana judul status saya di atas sering menggelitik fikiran kita setelah melihat realita dalam prakteknya yg ternyata para pengikut Wahabi Salafi tidak sesuai dengan apa-apa yg telah difatwakan oleh para ulama Salafus Sholih. Sebagai bukti dari statmen saya tersebut, berikut ini saya kutipkan beberapa fakta yg berseberangan antara yg difatwakan oleh para ulama Salaf dengan yg dilakukan oleh para pengikut Wahabi Salafi. Beberapa di antaranya adalah: 1. Kaum Salafi Wahabi menganggap bahwa membaca al-Qur’an di kuburan adalah bid’ah dan haram hukumnya, sementara Imam Syafi’I & Imam Ahmad menyatakan boleh dan bermanfaat bagi si mayit  (lihat Fiqh as-Sunnah, Sayyid Sabiq, juz 1, hal. 472). Bahkan Ibnul-Qayyim(rujukan Kaum Salafi) menyatakan bahwa sejumlah ulama salaf berwasiat untuk dibacakan al-Qur’an di kuburan mereka (lihat Ar-Ruh, Ibnul Qayyim al-Jauziyah, hal. 33). 2. Kaum Salafi Wahabi berpend

BUKAN HANYA SEKEDAR KEMBALI, TAPI BERPEGANG TEGUH

Oleh: Nashrul Mukmin Hadits-hadits Nabi SAW yg memerintahkan utk BERPEGANG TEGUH : عَنْ كَـثِـيْرِ بْنِ عَبْدِ اللهِ عَنْ اَبِـيْهِ عَنْ جَدِّهِ رض قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: تَـرَكْتُ فِـيْكُمْ اَمْرَيــْنِ لَـنْ تَضِلُّـوْا مَا تَــمَسَّكْـتُمْ بِـهِمَا: كِـتَابَ اللهِ وَ سُنَّـةَ نَـبِـيِّهِ. ابن عبد البر Dari Katsir bin Abdullah dari ayahnya dari kakeknya RA, ia berkata : Rasulullah SAW pernah bersabda : “Aku telah meninggalkan pada kamu sekalian dua perkara yang kamu tidak akan sesat selama kamuBERPEGANG TEGUH kepada keduanya, yaitu : Kitab Allah dan Sunnah Nabi-Nya” . [HR. Ibnu Abdil Barr] Kalau sebagian teman teman kita slogannya adalah: "KEMBALI KEPADA AL-QUR'AN DAN HADITS" Tapi kalau kami ASWAJA slogannya bukan hanya sekedar "Kembali kepada Al-Qur'an dan Hadits" , tapi slogan ASWAJA adalah : "BERPEGANG TEGUH KEPADA AL-QUR'AN DAN HADITS" Mungkin ada yg bertanya begini: Memangnya apa bedanya antara KEMBALI di bandin

Islamic Traditional Art in East Java "FIIHUBBI"

Seni Hadroh Ishari al-jiduri, adalah salah satu jam'iyahan yang ada dalam NU

Islamic Traditional Art in East Java "KHOIRUMAN"

Hadroh ishari al-jiduri as-salafiyah

ULAMA WAHABI BERSEBRANGAN DENGAN PEMAHAMAN MAYORITAS PENGIKUTNYA DI INDONESIA

Oleh: Nashrul Mukmin 1) MUFTI WAHABI MEMBOLEHKAN SUGUHAN TAMU DARI KELUARGA MAYIT أما أهل الميت إذا صنعوا ذلك فلا بأس لأنفسهم أو لضيوف نزلوا بهم فلا بأس . (مجموع فتاوى ومقالات متنوعة، ابن باز، 7/431) Apabila keluarga mayit membuat makanan untuk diri mereka, atau untuk tamu yang singgah pada mereka, maka hukumnya boleh, tidak makruh. ولا حرج عليهم أن يصنعوا لأنفسهم الطعام العادي لأكلهم وحاجاتهم وهكذا إذا نزل بهم ضيف لا حرج عليهم أن يصنعوا له طعاما يناسبه لعموم الأدلة في ذلك (مجموع فتاوى ومقالات متنوعة، ابن باز، 9/318) Keluarga mayit boleh membuat makanan untuk tamu yang singgah pada mereka, dengan makanan yang relevan dengan tamunya. (9/318). 2) MUFTI WAHABI BOLEHKAN HIDANGAN RINGAN DARI KELUARGA MAYIT ___________ حكم حضور مجلس العزاء والجلوس فيه س : هل يجوز حضور مجلس العزاء والجلوس معهم ؟ (1) ج : إذا حضر المسلم وعزى أهل الميت فذلك مستحب ؛ لما فيه من الجبر لهم والتعزية ، وإذا شرب عندهم فنجان قهوة أو شاي أو تطيب فلا بأس كعادة الناس مع زوارهم . (مجموع فتاوى ومقالات

WAHABI TELAH MENGKORUPSI QOUL DARI SYAIKH MUHAMMAD MAKKI NASHR DLM KITAB NIHAYATUL QOUL AL-MUFID

Oleh: Nashrul Mukmin Assalaamu'alaikum wr. wb Utk membuktikan kebenaran dari judul status di atas, para sedulur sekalian dapat membandingkan tulisan antara versi yang telah diubah atau dipotong dengan versi yg aslinya berikut ini: Silahkan perhatikan khususnya pada kalimat الشاذلي طريقة ومشربا . Untuk lebih jelasnya berikut ini saya kutipkan tulisan dari versi aslinya : فيقول أسير الشهوات كثير الهفوات الرا خي من مولاه الفوز والنصر الفقير محمد مكي نصر الجريسيّ مولدا والشافعي مذهبا الشاذلي طريقة ومشربا. إن أولي ما شغل العبد به لسانه وعمر به قلبه وجنانه وأفضل مايقوسل به إلي نيل الغفران وأعظم مايتو صل به إلي دخول الجنان قراءة كتاب الله الجيد “Telah berkata-orang yang digelari-sang Pemenjara Syahwat, sang Banyak Hikmah, sang Pengharap Pertolongan dan Kemenangan dari Tuhannya, yaitu al-Faqir Muhammad Makki Nashr yang dilahirkan di Jurais, bermazhab Syafi’i, bertarekat Syadzili dan menyelam di dalamnya: “Sesungguhnya kesibukan seorang hamba yang paling utama d

NASEHAT DARI KYAI SEPUH (Alm)

Oleh: Nashrul Mukmin - Ngomong apik iku iyo uwis apik (Bicara baik itu juga sdh baik) - Nanging luwih apik bisa tumindak apik tinimbang mung sadermo bisa ngomong apik. (Namun lebih baik bisa melakukan kebaikan daripada hanya sekedar bisa bicara baik) - Sebab yen mung sadermo bisa ngomong apik nanging ora bisa tumindak apik, iku dadine yo ora apik. (Karena kalau hanya sekedar bisa bicara baik namun tidak bisa melakukan kebaikan, maka jadinya juga tidak baik) - Mulo saka iku , ayo sedulur bareng bareng belajar bisa ngelakoni sekabehane keapikan kang wus padha kita wicara. (Maka dari itu, mari suadaraku sekalian bersama-sama belajar utk bisa melaksanakan seluruh kebaikan yg sdh pernah kita bicarakan (ucapkan).

MARI BELAJAR MENSIKAPI PERBEDAAN DENGAN TETAP MENGEDEPANKAN KEMULIAAN AKHLAQ

KH FAHMI AMRULLAH ( Pengasuh PonPes Putri Tebuireng ) dhawuh : Dahalu kala Mbah Kyai Hasyim Asy'ari Tebuireng pernah berbeda pendapat dgn Mbah Kyai Faqih Maskumambang dalam hal boleh dan tidaknya menggunakan Bedug dan Kenthongan di Masjid2 dan Mushola. Di mana mbah Yai Faqih termasuk yg berpendapat haram memasang bedug n kenthongan sdgkanbah Yai Hasyim berpendapat se baliknya (boleh). Suati hari Mbah Yai Faqih memdapat kabar bhwa Mbah Yai Hasyim akan silaturohmi ke Maskumambang, lalu beliau memerintahkan agar semua masjid dan mushola di sana utk memasang bedug dan kenthongan. Hal ini demi takriiman wa ta'dhiiman kpd Mbah Hasyim. Hal yg hampir serupa juga dilakukan Mbah Yai Hasyim tatkala mbah Yai Faqih akan silaturrohmi ke Tebuireng. Beliau juga memerintahkan masjid n mushola di sekitar Tebuireng agr melepas (menyimpan) bedug n kenthongan sebagai wujud takriiman wa ta'dhiiman kpd Mbah Yai Faqih. Mari kita belajar utk dapat bersikap sebagimana sikap yang telah di

KUNJUNGAN SRI BAGINDA RAJA SALMAN BIN ABDUL AZIZ

SEMOGA MEMBAWA PEROBAHAN POSITIF DI NEGRI KAMI TERCINTA INDONESIA Oleh: Nashrul Mukmin Kehadiran Raja Arab Saudi Syaikh Salman bin Abdul Aziz bersama dengan dua puluh lima Pangeran beserta segenap pengiringnya yg berkunjung ke Indonesia sungguh telah memberikan efek yg sangat signifikan di berbagai sektor. Salah satu sektor yg juga tdk luput terkena efeknya adalah sektor keagamaan. Indikatornya sebagaimana yang telah sama sama kita ketahui dan maklumi bahwa selama bertahun tahun sebelum Raja Arab Saudi Syaikh Salman bin Abdul Aziz berdatang ke Indonesia mayoritas dari pengikut faham Wahabi Salafi yg ada di Indonesia mulai dari tingkat atas sampai tingkat akar rumput mereka bersepakat dg qoidah “LAWANNYA SUNAH ADALAH BID’AH DLOLALAH”. Yg mereka maknai bila seseorang tdk mengamalkan sunah maka org tersebut divonis sebagai pelaku bid’ah dlolalah.  Namun semenjak kehadiran Raja Arab Saudi Syaikh Salman bin Abdul Aziz bersama dengan dua puluh lima Pangeran beserta segenap p

SALAFI WAHABI MENGAPA SIKAP KALIAN KOK SEPERTI ITU????

Oleh: Nashrul Mukmin Ketika kami (ASWAJA) selama bertahun tahun kalian bid'ah bid'ahkan, kalian syirik syirikkan, kalian sesat seatkan, kalian salah salahkan, kalian kufur kufurkan, kami selalu berusaha utk tetap tegar dan sabar, tapi mengapa ketika giliran kami yang mengajukan pertanyaan kepada kalian yg pertanyaan tersebut berdasarkan fakta dan realita yg ada, kalian bukannya memberikan tanggapan dan jawaban yg sesuai dengan pertanyaan yg kam i ajukan, tapi justru kalian langsung memvonis kami sebagai seorang pencela-lah, penghujat lah, penghina lah, pemecah belah ummat lah.......dll..... Padahal ketika kalian mensyirik syirikkan, mensesat sesatkan, mensalah salahkan, mengkufur kufurkan terhadap beberapa amaliah ibadah yg kami amalkan kami selalu berusaha dengan tetap sabar dan telaten memberikan jawaban dan penjelasan dengan dalil dalil dari sumber kitab yg mu'tabaroh agar kalian bisa mengerti dan memahami. Tapi mengapa ketika giliran kami yg mengajukan pertanyaan kep

INSIDEN GP ANSOR DAN BANSER GEDANGAN SIDOARJO

TANGGAPAN SAYA Setelah mendengar , membaca dan mengumpulkan berbagai macam informasi terkait insiden yg terjadi antara GP ANSOR dan BANSER dg Pk Khalid Basalamah di Gedangan kemarin akhirnya bisa ditarik benang merahnya, di antaranya: 1. Bebarap hari sebelum acara berlangsung telah terjadi bebera kesepakatan antara GP ANSOR dg aparat kepolisian setempat. 2. Beberapa kesepakatan dibuat sbg bentuk kehati hatian yg disandarkan kepada beberapa ceramah yg prnh disampaikan oleh pak Khlid Basalamah sebelumnya yg brsifat agitatif dan provokatif serta sarkastik. 3. Ketika acara berlangsung ada beberapa kesepakatan yg dilanggar oleh salah satu pihak sehingga ada pihak lain yg merasa dibohongi. 4. Pihak yg merasa dibohongi bereaksi menuntut agar kegiatan dilaksankan sesuai dg kesepakatan yg telah disepakati sebelumnya. KESIMPULAN AWAL.: a. Pihak penyelenggara dan aparat telah mengkianati kesepakatan . b. GP ANSOR dan BANSER bereaksi utk menepati hasil kesepakatan. c. Diturunkannya Pak Khali

NASEHAT ORANG TUA KEPADA ANAK

NASEHAT INI HENDAKNYA DISAMPAIKAN OLEH SETIAP ORANG TUA KEPADA ANAK-ANAKNYA PADA SAAT MENJELANG/SETELAH AQIL BALIGH Oleh: Nashrul Mukmin = Jagalah Allah, Dia akan menjagamu. = Jagalah Allah, kamu akan menjumpai Nya ada di hadapanmu. = Kenalilah Dia dalam keadaan lapang, Dia akan mengenalimu di waktu sempit. = Jika kamu minta, mintalah kepada Allah. = Jika kamu minta pertolongan, mintalah pertolongan kepada Allah. = Pena telah kering terhadap semua yang ada, maka jika seluruh makhluk ingin memberimu manfaat (menolongmu) dengan sesuatu yang tidak ada dalam takdir Allah untukmu, mereka tidak akan sanggup melakukannya. = Dan jika mereka ingin membahayakan dirimu dengan sesuatu yang tidak ada dalam takdir Allah padamu, mereka tidak akan sanggup melakukannya. =Ketahuilah, sesungguhnya dalam kesabaran terhadap hal yang tidak kamu sukai ada banyak sekali kebaikan. =Sesungguhnya kemenangan datang bersama dengan kesabaran. =Sesungguhnya solusi datang bersama dengan k

SI’IRAN

SI’IRAN INI BIASANYA DILANTUNKAN PADA SAAT MENJELANG SHOLAT ‘ASHAR اَللّهُـمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلىَ..، سَيِّدِنَاوَمَوْلَنَا مُحَمَّدٍ ، عَدَدَ مَا فِى عِلْمِ ا للَّهِ صَلاَةً ..، دَائِمَةً  بِدَوَامِ مُلْكِ اللَّهِ.. Do elingo iki zamane wis tuwo Tuntunan agomo do dianggep kuno Lakonono ajarane wali songo Sing ra kerso ojo nyacad ojo ngino Ajarane wali songo werno-werno Dzikir tahlil kirim dungo lakonono Moco qur’an lan sholawat kuli’ noho Ziaroh kubur ojo nganti dilale’no Ono carane dakwah klawan budoyo Umpamane koyo sunan kali jogo Pituture mlebu ati ora kroso Tuntunan Agomo biso di amalno Wis kabukten rikolo zaman sa’mono Akeh poro manungso nyembah braholo Banjur sadar laku musyrik ditinggalno Podo nderek ajarane wali songo ttd: Nashrul Mukmin

SI'IRAN

(si'iran seperti ini biasanya dilantunkan pada saat menjelang sholat maghrib) اَللّهُـمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلىَ..، سَيِّدِنَاوَمَوْلَنَا مُحَمَّدٍ ، عَدَدَ مَا فِى عِلْمِ ا للَّهِ صَلاَةً ..، دَائِمَةً  بِدَوَامِ مُلْكِ اللَّهِ.. Eling –eling wong urip bakale mati.. Ojo bungah maring dunyo mulyo mukti Luru ngelmu wong ngibadah ingkang ngerti.. Murih ngamal wiwit urip tumeko mati Wajib pasrah wong ngandel maring pengeran Sarto nderek marang nabi kang pungkasan Rukune islam iku limang perkoro. (1) Ingkang dingin ngucapaken sahadat loro (2) Kaping pindo manjing wektu kudu solat (3) Kaping telu lamon sugih aweh zakat (4) Kaping papat puoso wulan romadhon (5) Kaping limo munggah haji lamon kuwoso. ttd: Nashrul Mukmin

UNTAIAN NASEHAT LUKMAN AL-HAKIM KEPADA ANAK-ANAKNYA

“Wahai Anakku… Dunia ini bagaikan lautan yang dalam, banyak sekali manusia yang tenggelam ke dalamnya. Oleh karena itu, jadikan perahumu itu Taqwa kepada Allah SWT. dan isilah perahu itu dengan mutan Iman kepada-Nya. Lengkapi dengan layar Tawakkal, mudah-mudah engkauselamat.” “Wahai Anakku… Carilah kekayaan dengan jalan untuk menjaga kefakiran, karena sesungguhnya tidak ada yang lebih fakir yang menimpa seseorang, melainkan terjadi kepadanya tiga hal; Lemah dalam agamanya, Lemah dalam akalnya dan Hilang rasa malunya.” “Wahai Anakku… Tidak akan tumbuh baik tanaman itu, melainkan dengan air dan tanah. Demikian pula, tidak akan hidup dengan baik iman itu melainkan dengan ilmu dan amal.” “Wahai Anakku… Bergaullah dengan ulama (orang yang berilmu) dan dengarkan perkataan ahlli hikmah. Karen sesungghuhnya Allah akan menghidupkan hati yang mati itu dengan cahaya ilmu (hikmah) sebagaimana Allah telah menghidupkan bumi yang mati dengan air hujan yang lebat.” “Wahai Anakku… K

MENSIKAPI PEMBAKARAN MASJID DI KAB. TOLIKARA

Oleh: Nashrul Mukmin Mari gelorakan SEMANGAT JIHAD dengan JIHAD yg penuh dg kedamaian , bermanfaat serta bermartabat Mari kita tunjukkan ke mata dunia kalau ummat Islam di NUSANTARA adalah ummat yg cinta damai Ummat yg sangat menjunjung tinggi toleransi Ummat yg menjadi rohmat utk seluruh alam. Bukan ummat yg radikal Bukan ummat suka permusuhan Bukan ummat pendendam Bukan ummat teroris Selagi masih bisa ditempuh dg jalur diplomasi mengapa harus melakukan agitasi???? Selagi masih bisa ditempuh dg bermusyawarah, mengapa harus menumpahkan darah???? Selagi masih bisa ditempuh dengan melakukan pembangunan, mengapa harus beraksi dg penghancuran??? Selagi masih bisa kita hindari utk tdk menggunakan PEDANG, kenapa tdk kita lakukan???? P I K I R K A N L A H

MARI BERDA'WAH DENGAN RAMAH , FLEKSIBEL TANPA HARUS MENYAKITI

Oleh: Nashrul Mukmin Alkisah ada seorang Ustad yg berda'wah di daerah pedalaman yg belum pernah tersentuh oleh agama. Utk efisien waktu dan tenaga dalam da'wahnya Sang Ustadz berda'wah langsung dengan Kepala Suku yg ada di daerah tsb: Karena kepiawaian dan kesantunan Sang Ustadz dlm menyampaikan da'wahnya , rupanya telah meluluhkan hati Kepala Suku sehingga menaruh simpati kepadanya: Kpl Suku: "Begini Ustadz. Sebenarnya saya beserta org org yg saya pimpin sangat ingin sekali utk memeluk agama yg Ustadz bawa yaitu agama Islam. Tapi.... emmm....Tapi...." Ustadz: "Tapi kenapa Tuan. Silahkan Tuan katakan sj tdk usah merasa malu atau ragu. Siapa tau sy bisa membantu tuan?" Kpl Suku: " Tapi...... malu utk mengatakannya Ustadz." Ustadz: "Tdk apa apa Tuan. Silahkan katakan sj. Tdk usah malu malu." Kpl Suku: " Sebearnya Kami semua belum bisa meninggalkan kebiasaan kami memakan daging babi Ustadz."