KH FAHMI AMRULLAH ( Pengasuh PonPes Putri Tebuireng ) dhawuh :
Dahalu kala Mbah Kyai Hasyim Asy'ari Tebuireng pernah berbeda pendapat dgn Mbah Kyai Faqih Maskumambang dalam hal boleh dan tidaknya menggunakan Bedug dan Kenthongan di Masjid2 dan Mushola. Di mana mbah Yai Faqih termasuk yg berpendapat haram memasang bedug n kenthongan sdgkanbah Yai Hasyim berpendapat sebaliknya (boleh).
Suati hari Mbah Yai Faqih memdapat kabar bhwa Mbah Yai Hasyim akan silaturohmi ke Maskumambang, lalu beliau memerintahkan agar semua masjid dan mushola di sana utk memasang bedug dan kenthongan. Hal ini demi takriiman wa ta'dhiiman kpd Mbah Hasyim.
Hal yg hampir serupa juga dilakukan Mbah Yai Hasyim tatkala mbah Yai Faqih akan silaturrohmi ke Tebuireng. Beliau juga memerintahkan masjid n mushola di sekitar Tebuireng agr melepas (menyimpan) bedug n kenthongan sebagai wujud takriiman wa ta'dhiiman kpd Mbah Yai Faqih.
Mari kita belajar utk dapat bersikap sebagimana sikap yang telah dilakukan oleh para Kyai Sepuh terdahulu. Meskipun beda pendapat namun tdk saling menyalahkan bahkan justru dengan perbedaan tsb dijadikan wasilah utk menumbuhkan sikap ta'zhim saling menghargai dan saling menghormati atas perbedaan yg ada.
Semoga Alloh swt melembutkan hati kita utk tdk terlalu mudah menyalah-nyalahkan org lain yg tdk sehaluan dg pemahaman kita.
ttd: Nashrul Mukmin