Oleh: Nashrul Mukmin
Assalaamu'alaikum wr. wb
Kalau ASWAJA saat berdoa dengan bertawasul, Aswaja meyakini kalau sesuatu yg dijadikan TAWASUL itu , baik yg masih hidup maupun yg sdh wafat, baik berupa amal maupun yg lainnya, kesemuanya itu tdk mampu memberikan "kemanfaatan" (mengabulkan doa) apapun dalam doanya, namun yg memberikan "kemanfaatan"(mengabulkan doa) hanyalah Alloh swt.
Tetapi kalau menurut WAHABI , sesuatu yg dijadikan sebagai tawasul tsb dianggap atau diyaqini bisa memberikan kemanfaatan atas doa yg dipanjatkan. Dengan kata lain yg mampu memberikan memberikan kemanfaatan (mengabulkan doa) dalam doa selain Alloh swt juga sesuatu yg dijadikan TAWASUL itu sendiri.
Dari uraian saya di atas dapat dilihat dg jelas, siapa yg sebenarnya dalam doanya yg telah menyekutukan Alloh dan siapa yg hanya menyandarkan semuanya hanya kepada Alloh semata.
Namun anehnya WAHABI justru yg sering mensyirik-syirikkan Aswaja yg dalam berdoa dg bertawasul yg berkeyakian kalau hanya Alloh swt semata yg mampu memberikan kemanfaatan(mengabulkan doa) atas doa yg dipanjatkannya.
Apa yg saya uraikan di atas saya paparkan berdasarkan dari hasil diskusi yg telah saya lakukan dg beberapa pengikut WAHABI selama ini baik di dunia maya maupun di dunia nyata.
Demikian. Semoga ada manfaatnya