Skip to main content

SALAFI WAHABI MENGAPA SIKAP KALIAN KOK SEPERTI ITU????


Oleh: Nashrul Mukmin

Ketika kami (ASWAJA) selama bertahun tahun kalian bid'ah bid'ahkan, kalian syirik syirikkan, kalian sesat seatkan, kalian salah salahkan, kalian kufur kufurkan, kami selalu berusaha utk tetap tegar dan sabar, tapi mengapa ketika giliran kami yang mengajukan pertanyaan kepada kalian yg pertanyaan tersebut berdasarkan fakta dan realita yg ada, kalian bukannya memberikan tanggapan dan jawaban yg sesuai dengan pertanyaan yg kami ajukan, tapi justru kalian langsung memvonis kami sebagai seorang pencela-lah, penghujat lah, penghina lah, pemecah belah ummat lah.......dll.....

Padahal ketika kalian mensyirik syirikkan, mensesat sesatkan, mensalah salahkan, mengkufur kufurkan terhadap beberapa amaliah ibadah yg kami amalkan kami selalu berusaha dengan tetap sabar dan telaten memberikan jawaban dan penjelasan dengan dalil dalil dari sumber kitab yg mu'tabaroh agar kalian bisa mengerti dan memahami.

Tapi mengapa ketika giliran kami yg mengajukan pertanyaan kepada kalian kok kalian tdk bisa bersikap yg sama sebagaimana sikap kami ketika menanggapi pertanyaan, fitnah dan tuduhan yg kalian lontarkan?????

Sebagai contoh :

=Ketika saya menanyankan perihal cara berpakaiannya Raja Salman bin Abdul Azis As-Sa'ud yg jauh beda dg pakaian yg kalian kenakan. (isbal)

=Ketika saya menanyankan perihal cara sholatnya Raja Salman bin Abdul Azis As-Sa'ud yg tidak sama dengan cara sholat yg kalian kerjakan.

=Ketika saya menanyankan perihal penampilan Raja Salman bin Abdul Azis As-Sa'ud dalam mengurus jenggot dan kumis yg begitu rapi yg tidak sama dengan kumis dan jenggot yg kalian biarkan acak acakan.

=Ketika saya menanyankan perihal berserinya wajah Raja Salman bin Abdul Azis As-Sa'ud yg tidak ada tanda hitam dikeningnya yang beda dengan kening kalian.

..........Kalian bukannya memberikan jawaban dg dalil dalil dari kitab yg mu'tabar tapi justru kalian sikapi dg sikap su-uzzhon yg berlebihan dengan memvonis kami sbg seorang pencela-lah, penghujat lah, penghina lah, pemecah belah ummat lah.......dll.....

Mengapa....?? Mengapa......??.......mengapa kok seperti itu???

Padahal tujuan dari beberapa pertanyaan kami tersebut sebagai upaya utk mencari titik temu terhadap beberapa persoalan yg selama ini sering kita perselisihkan, dan bila beberapa pertanyaan kami tsb kalian jawab dg jujur , maka endingnya akan mengarah kepada sikap saling berbesar jiwa , saling menghormati dan menghargai terhadap perbedaan yg ada , selagi perbedaan tsb masih dalam ranah furu'iyyah .

Tapi sungguh sangat disayangkan, ternyata yg terjadi tdk sesuai dg yg kami harapkan.

SUNGGUH SANGAT DISAYANGKAN

Popular posts from this blog

M A N A Q I B

Oleh: Nashrul Mukmin Pengertian Manaqib: Secara bahasa manaqib berarti meneliti,menggali.Secara istilah di artikan sebagai riwayat hidup seseorang yang berisikan tentang budi pekertinya yang terpuji,akhlaknya yang mulia,karomahnya dan selainnya yang patut di jadikan sebagai bahan pelajaran/suri tauladan. Maksud dari manaqiban diantarnya adalah bertujuan untuk tawasul,tabaruk,mengenal orang-orang shalih dan untuk lebih mencintanya. Dalil-dalil Manaqib: Manaqib itu banyak terdapat dalam al-Quran,semisal manaqibnya Ashabul Kahfi,Raja Dzulqurnain,Sayyidatuna Maryam,Sayyidina Luqmanul Hakim dan lain sebagainya. Dalil Manaqib Adapun dalil yang digunakan hujjah untuk memperbolehkan praktek manaqib yaitu sebuah hadits yang terdapat dalam kitab Bughyat al-Mustarsyidin halaman 97:  ﻭَﻗَﺪْ ﻭَﺭَﺩَ ﻓِﻲ ﺍْﻟَﺎﺛَﺮِ ﻋَﻦْ ﺳَﻴِّﺪِ ﺍﻟْﺒَﺸَﺮِ ﺻَﻠﻰَّ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ ﺍَﻧَّﻪُ ﻗﺎَﻝَ : ﻣَﻦْ ﻭَﺭَّﺥَ ﻣُﺆْﻣِﻨﺎَ ﻓَﻜَﺄَﻧﻤَّﺎَ ﺍَﺣْﻴﺎَﻩُ ﻭَﻣَﻦْ ﻗَﺮَﺃَ ﺗﺎَﺭِﻳْﺨَﻪُ ﻓَﻜَﺄَﻧﻤَّﺎَ ﺯَﺍﺭَﻩُ ﻓَﻘَﺪْ ﺍﺳْﺘً

Istilah-istilah Dalam Madzhab Syafi'iyah

Mengenal istilah qaul atau pendapat ulama' madzhab Syafi'i Ini adalah metode Imam Nawawi tentang pendapat- pendapat (qoul, wajah) dari ulama yang bermadzhab Syafi’i dan cara memprioritaskannya. Beliau Imam Nawawi mengistilahkan pendapat Imam Syafi’i dengan kata- kata Qoul/Aqwal. Dan pendapat ulama yang mengikuti madzhab Syafi’i dengan kata- kata Wajah/Awjuh. Sedangkan perbedaan periwayatan madzhab lain yang diakomodir ke madzhab Syafi’i di istilahkan dengan Thoriq/Thuruq. Jadi kesimpulannya: - Qoul / Aqwal : Pendapat Imam Syafi’i - Wajah / Awjuh : Pendapat ulama Syafi’iyyah yang berlandaskan kaidah dan metode ushul fiqh Imam Syafi’i. - Thoriq / Thuruq : perbedaan periwayatan madzhab lain yang diakomodir ke madzhab Syafi’i (Red. memasukkan pendapat madzhab lain ke madzhab Syafi’i) Catatan redaksi: Dalam Bahasa Indonesia Qoul / Aqwal, Wajah / Awjuh dan Thoriq / Thuruq mempunyai satu arti yakni: pendapat. Al Adzhar (الأظهر) : Pendapat paling kuat berda

Jiwa dan Raga

Dalam lagu I ndonesia raya ada kalim a t berbunyi "bangunlah jiwanya bangunlah badannya" . dalam lagu indonesia raya tersebut ada penekanan pada kalimat awal, yaitu jiwa baru kemudian raga. artinya penataan jiwa lebih penting dan urgent untuk dibangun dan diberdayakan terlebih dahulu dari pada body .  Hal ini senada d engan pesan yang disampaikan d a l a m nadhom yang berbunyi "wazakkihi tazkiyatan wa ajmila # ijmala man tajammulan tajammala" Pada nadzom di atas, yang pertama disebut adalah lafadz   "zakka"   yang artinya suci, bersih. lafadz zakka digunakan untuk hal2 yang bersifat batin, kalau lafadz yang bermakna suci atau bersih yg bersifat dhohir, maka pakai kata thoharo. Kemudian sang nadzim menyusul dengan kata "ajmila" yang artinya indah, bagus, cantik, yang implementasinya pada bentuk dhohir, body, penampilan.  Pada nadzhom di atas, sang nadzim memberikan sebuah isyarat pada kita semua, bahwa sebelum kita melakukan s