Oleh: Nashrul Mukmin
Dalam suatu diskusi atau dialog mungkin di antara kita pernah atau bahkan sering mendapati kata-kata kasar, sikap buruk sangka, parkataan yg bertendensi hinaan, caci maki, atau hal hal lain yg tidak pantas utk dilakukan oleh seorang Muslim.
Ketahuilah,bahwasanya jika suatu forum diskusi atau dialog sdh ada yg melakukan salah satu dari beberap hal yg tsb di atas, ..mk forum diskusi itu telah turut serta syetan & iblis yg ikut berperan di dalamnya
Dalam suatu diskusi atau dialog sampaikanlah apa yg Anda ketahui & pahami dg lemah lembut tutur katanya/tutur bahasanya.Karena yg demikian itu adalah apa yg diajarkan & dicontohkan olh junjungan kita Kanjeng Nabi Muhammad SAW, dan dengan kelembutan sikap dan bahasa yg santun sungguh akan lebih menyentuh dan lebih mudah utk diterima oleh rival diskusi kita.Pribadi kita akan tercermin lewat tutur bahasa dan sikap kita.
Berwudhulah ketika rasa amarah mulai menghinggapi nafs dan hati kita, Sehingga kita terhindar dri penuturan yg tidak layak utk dilontarkan oleh seorang muslim.
Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh imam Muslim dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW pernah berpesan kepada umat Islam untuk menjauhi prasangka buruk, karena prasangka buruk termasuk sedusta-dusta perkataan.
Hadits Riwayat Muttafaq Alaih
عَنْ اَبِى هُرَيْرَةَ قَالَ : قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : إِيَّاكُمْ وَالظَّنَّ فَاِنَّ الظَّنَّ اَكْذَبُ الْحَدِيث (متفق عليه)
Artinya : “Dari Abu Hurairah ia berkata telah bersabda Rasululloh.” Jauhkanlah diri kamu daripada sangka (jahat) karena sangka (jahat) itu sedusta-dusta omongan, (hati)”. (HR. Muttafaq Alaih)
Hadits Riwayat Bukhori
إِيَّاكُمْ وَالظَّنَّ فَاِنَّ الظَّنَّ اَكْذَبُ الْحَدِيث ، وَلاَتَحَسَّسُوا وَلآتَجَسَّسُوْا وَلآتَحَاسَدُوا وَلآتَدَابَرُوا وَلآتَبَاغَضُوا وَكُوْنُوْا عِبَادَ اللهِ إِخْوَانًا (رواه البخارى)
Artinya : “Jauhilah sifat berprasangka karena sifat berprasangka itu adalah sedusta-dusta pembicaraan. Dan janganlah kamu mencari kesalahan, memata-matai, janganlah kamu berdengki-dengkian, janganlah kamu belakang-membelakangi dan janganlah kamu benci-bencian. Dan hendaklah kamu semua wahai hamba-hamba Allah bersaudara.” (HR. Bukhori)
Penjelasan hadits diatas adalah sebagai berikut :
Buruk sangka di dalam agama Islam disebut suuzhon. Kebalikannya adalah Husnuzhon artinya baik sangka.
Hindarilah Buruk sangka , karena buruk sangka hanya akan merusak keharmonisan rumah tangga, keluarga, maupun keharmonisan kehidupan bermasyarakat.
Allah SWT menyerukan kepada orang-orang yang beriman agar menjauhi prasangka, karena prasangka itu termasuk dosa dan kesombongan.
Hadits tersebut memberi peringatan dan pelajaran kepada kita semua banyak terjadi persengketaan dalam bermasyarakat karena sikap buruk sangka. Kadang-kadang masalah kecil bisa menjadi besar sehingga timbul rasa dengki dan dendam yang berkepanjangan.
Hadits tersebut memberi peringatan dan pelajaran kepada kita semua banyak terjadi persengketaan dalam bermasyarakat karena sikap buruk sangka. Kadang-kadang masalah kecil bisa menjadi besar sehingga timbul rasa dengki dan dendam yang berkepanjangan.
Oleh sebab itu, setiap orang yang ingin mendapat ridha Allah hendaklah selalu berprasangka baik (husnuzon)